Selasa, 10 Juni 2014

:D

Cerita ini merupakan kejadian yang saya alami beberapa hari yang lalu...

Hampir setiap hari saya menghabiskan waktuku di jalan, bolak-balik Manado, Tondano, Tomohon, Manado dan Manado Kawangkoan. Berasa banget badanku mau remuk, cuapekk banget..tapi itulah yg harus kujalani demi sebuah masa depan (#eaaaa) :) ya, hadapi smuanya dgn penuh sukacita dan ungkapan syukur :D

Hari sabtu, saya harus ke Kawangkoan untuk melihat perkembangan jagung manis yang merupakan penelitianku, dan itu rutin kulakukan setiap minggunya.. saya berencana hari itu harus langsung balik Manado lagi karena ada beberapa hal yang harus saya selesaikan. Padahal biasanya saya nginap 1 atau 2 hari disana sekaligus merefreshing otakku yang mumet dgn ini dan itu :) ,berkumpul dg keluarga besar di sana, menikmati hawa dingin pengunungan..

Saya berangkat dari Manado sekitar pukul 10.00 Wita dan kalau nd salah ingat sampai di Kawangkoan itu pukul 11.30 Wita. Sepanjang perjalanan saya menikmati perbuatan karya Tuhan yang sungguh mempesona dengan pemandangan2 yang begitu indah :) .. woouwww amazing YOUR created

Setibanya di Kawangkoan, awan kelabu menutupi daerah itu.. jujur, perasaanku was2, takutnya akan turun hujan dan saya harus segera ke kebun yang kira2 perjalanannya memakan waktu 15 menit dari rumah. Sepanjang perjalanan dari rumah menuju ke kebun ku hanya bisa berdoa, semoga hujan tidak akan membasahi desa Tondegesan, meskipun awan pekat gelap dengan sangat jelas dapat terlihat.
Jalan2 yg dilalui penuh dengan semak belukar, melewati lahan orang lain yang ditumbuhi dengan berbagai tanaman budidaya, melewati pematang sawah dengan jalan yang kecil dan licin dan satu hal yang kurasa merupakan suatu tantangan yaitu ketika harus melewati lahan kosong yang dulunya digunakan oleh orang2 sekitar untuk mengikatkan ternak mereka karena banyak ditumbuhi rumput2an yang sekarang berubah menjadi padang yang dipenuhi air kira2 sampai dilutut ketinggiannya dan lumpur... pikiran saya ketika saya melewatinya, pasti kaki saya sudah terinfeksi dengan kotoran2 bekas hewan2 tersebut.. kaki saya beberapa kali tercelup diendapan lumpur yang pekat sehingga harus berupaya untuk mengeluarkannya berikut dengan sandal saya.. satu hal yang membuat saya lega, yaitu ketika saya sudah melewati jalan itu yang kira2 50 meter panjangnya.. dan sesudah jalan "tantangan" (menurut saya, hehehe) dilewati saya bisa melihat hamparan tanah yang sangat luas dengan begitu banyak tanaman2 didekat perbukitan dan satu hal yang nda sllu lepas dari pandanganku yaitu danau yang berada dekat dengan kebun itu "danau mala" orang2 desa menyebutnya demikian.
Setelah sampai di kebun, saya beristirahat sejenak di gubuk yang sudah tua yang biasanya  juga dijadikan tempat istirahat om ku ketika datang di kebun. Setelah cukup beristirahat, saya pun melanjutkan pengamatanku pada jagung2 manisku.. ada yang bertahan dan ada yang mati, ada yang sehat dan ada yang sakit, ada yang sudah berbunga dan mengeluarkan tongkol dan ada yang belum.
Karena sampel jagung manisku ada 29 tanaman dengan 3 plot serta perlakuan dosis pupuk dan olah tanah yang berbeda maka saya harus melakukan pengamatan dengan melihat parameter pertumbuhan yang  dimasingnya. Pengukuran panjang helaian daun, lebar daun, tinggi tanaman dan jumlah helaian daun pun saya lakukan per masing tanaman. Amat sangat melelahkan sebenarnya, dan bahkan saya pernah menitikkan air mata ketika saya melakukan pengamatan ini karena melakukannya sendiri, tapi amat sangat bersukacita bila dilakukan sambil memuji2 DIA :) (pengalaman saya :D), kesendirian, capek berganti dengan ungkapan syukur :).
Ketika memasuki pengukuran di plot ke-2 tiba2 hujan deras pun mengguyur, dan saya pun langsung menghentikan sementara pengamatanku dan berlari menuju gubuk tua tersebut.. Flu yang mendera dan angin dingin yang menerpa seakan membuat sakitku akan semakin kompleks. Setelah kira2 15 menit hujan mengguyur akhirnya hujan pun berhenti, tapi awan pekat tetap terus menyelimuti dan saya pun melanjutkan pengukuran pengamatanku dengan harapan semoga hujan akan benar2 berhenti.. tapi nda berselang lama kira2 15an menit hujan deras pun kembali mengguyur dan saya pun hanya bisa pasrah karena masih ada 3  sampel jagung disatu larikan yang belum saya amati.. memaksa untuk melakukan terus pengamatan, hujan akan segera membasahi badanku walaupun menggunakan payung takutnya angin  yg dsertai hujan akan membawa serta diriku (hehehe), dan saya pun kembali menghentikan pengamatanku, ditengah kesendirian iblis pun muncul dgn mengacaukan pikiranku, "sudah manipulasi saja datanya, hanya 3 sampel kok apalagi kamu harus cepat2 balik Manado" kata2 itu terus terngiang2, dan akhirnya ku berkata dalam hatiku "mampukan saya Bapa, saya harus menyelesaikannya". Ketika hujan mulai agak sedikit reda dengan diiringi gerimis saya pun melanjutkan pengamatan saya dan akhirnya selesai juga :D

Apapun juga yang kita lakukan lakukanlah itu untuk Tuhan dengan penuh sukacita dan ungkapan syukur.. meskipun ada begitu banyak tantangan dan godaan yang kita lalui dan akan kita hadapi, DIA adalah sumber segala kekuatan dan pengharapan kita..

Tetap SEMANGAT dan JANGAN MUDAH MENYERAH
seperti ketika saya melewati "jalan tantangan" dibaliknya ada hamparan pemandangan yang sungguh menakjubkan oleh perbuatan karya tangan-NYA :) :D

semoga memberkati pengalamanku ini :)

God bless u all




Tidak ada komentar:

Posting Komentar